Kamis, 21 Januari 2010

Si Penggembala Domba

Mungkin sebagian Brader & Sista merasa aneh ketika melihat judul diatas. Tapi, saya membuat judul itu, tidak bermaksud untuk menyinggung atau menyamai agama lain kok. Percaya deh. Saya hanya memberikan gambaran tentang diri kita sendiri.

Coba gambarkan, bahwa tubuh kita adalah domba. Lalu, hati kita adalah penggembala. Sedangkan pemiliknya, adalah Allah Ta'ala. Jika kita -sebagai penggembala, menggembalakan domba2 kita pada tempat yg buruk dan tak subur, tentu saja domba2 itu kurus; belum lagi jika ada yg diambil oleh srigala. Dalam keadaan ini, tentu saja kita berhak dihukum oleh sang pemilik. Tapi, dia sendiri bebas menentukan sikap: apakah memaafkan kita, atau memarahi kita.

Sebaliknya, jika kita gembala domba kita ditempat yg subur dan hijau. Dalam keadaan seperti ini, sang pemilik akan merasa puas dg kerja kita, bukan?

Dari perumpamaan diatas, Brader & Sista bisa menyimpulkan sendiri, bahwa tubuh kita bisa jadi pintu surga atau neraka bagi kita. Jika Brader & Sista menggunakan badan pada hal yg membuatNya ridlo, maka Brader & Sista sedang berjalan menuju surga. Dan bisa disimpulkan sebaliknya: berjalan menuju neraka.

Jadi, sekarang Brader & Sista sudah faham bukan, bgaimana membuat Sang Pemilik bersikap baik pada si penggembala?

Bismillah!

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda