Kamis, 21 Januari 2010

Sayyidah Rabiah


Asheeq Mustafa December 26, 2009 at 2:09pm Reply
Posting kali ini, saya ingin mengajak Brader & Sista menyelam ke dalam kalam seorang kekasih, Sayyidatuna Rabiah Al Adawiyyah. Seorang wanita yang mengabdikan hidupnya hanya untuk Allah. Beliau meninggal pada tahun 180 H.

Coba deh, Brader & Sista simak kalam beliau.

* Aku meminta maaf pada Allah, atas sedikitnya kejujuranku, dari perkataan Astaghfirullah.

Beliau mengatakan ini, tentu bukan ceracau biasa. Beliau mengingatkan kita, bhwa sering kali kita mengaku bertaubat, mengaku meminta maaf pada Allah dari sebuah dosa. Tapi, tal jarang, kita kembali melakukannya lagi; Seakan permintaan maaf kita padaNya hanya main2 belaka.

Bukam berarti Brader & Sista tak punya kesempatan mensucikan diri, loh -Semua mempunyai kesempatan yang sama. Tapi, perkataan beliau ini, seakan menyentil telinga kita, seraya berkata, "Kalau memang kamu sudah minta maaf padaNya, sekuat tenaga jangan kembali lakukan dosa itu lagi!"

* Pembantu beliau berkata: Beliau selalu shalat semalaman. Ketika menjelang fajar, beliau merebahkan badan sejenak untuk istirahat. Tapi, aku mendengarnya berkata sambil ketakutan, ketika ia merebahkan badannya, "Wahai diriku, berapa banyak waktu kau gunakan untuk tidur? Sangat mungkin saja kamu tidur, dan tak bisa bangun kecuali mendengar tiupan sangkakala!"

Brader & Sista tak dituntut meniru beliau, untuk bisa shalat semalam suntuk -itu sesuatu yang sangat sulit, meskipun sangat mungkin kita lakukan. Tapi, tekankan perhatian Brader & Sista pada kalam beliau. Kalam ini pun menyentil telinga kita seraya berkata, "Apa dirimu hanya ingin menikmati enaknya tidur? Apakah dirimu tak ingin memberinya kesempatan, untuk mendekatkan diri padaNya dan beramal? Hari kiamat, bekalmu adalah ibadah! Dan kamu tak tahu kapan ajalmu datang, dan sadari, seberapa banyak amalmu?"

Yah.. Lepas dari semua itu, Brader & Sista, kita memang harus selalu sdar, bahwa dosa kita menumpuk, amal kita sedikit, dan kita tak tahu, kapankah kita meninggal; Apakah ini bukan waktu yg tepat untuk bertaubat, memperbaiki diri dan memperkaya amal baik?

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda