Rabu, 20 Januari 2010

DZIKIR DAN FENOMENA HYPNOSIS

a. Dzikir        Dzikir dalam bahasa Arab artinya mengingat. Dzikir secara istilah adalah  semua ucapan, pikiran , perasaan dan gerak laku yang tertuju pada mengingat  Allah.        Dzikir dalam Islam memiliki kedudukan penting . Syukurnya seorang hamba  dinyatakan dalam dzikir. Ingkarnya seorang hamba ditengarai dengan tiadanya  dzikir.        Shalat yang merupakan mi'rajnya kaum mu'minin dilakukan dalam rangka dzikir.  Shalat dapat mencegah manusia dari perbuatan keji dan mungkar. Karena shalat  itu untuk berdzikir, maka dapat disimpulkan bahwa dzikir selain bermanfaat  diperolehnya kedamaian dan ketentraman jiwa sekaligus juga mencegah manusia  dari perbuatan sia-sia dan perilaku yang merugikan sesama.        Dzikir banyak ragamnya.        Ada dzikir dengan lisan, yaitu bibir basah menyuarakan nama "Allah",  menyebutkan sifat " Ar Rahman , Ar Rahim , Al Malik , Al Quddus " dan  menyebutkan perbuatannya " Alhamdu Lillahi Robbil 'alamin". Dzikir yang  teramati seperti ini biasa disebut juga Dzikir Jahar atau Dzikir kentara.  Kentara, karena terdengar oleh telinga, terlihat oleh mata.        Ada pula dzikir yang dilakukan dengan hati. Pendzikir menutup matanya,  mengatupkan lidahnya, menahan nafasnya, dan memberikan kesempatan hatinya  menjeritkan nama Allah. Dzikir seperti ini nyaris tersembunyi, tak teraba tak  kentara. Dzikir seperti ini disebut sebagai Dzikir Khofiy.        Dzikir banyak pula metodenya.        Ada Dzikir yang disajikan dengan cara menyuarakan kata atau kalimat tertentu.        Ada Dzikir yang disajikan dengan cara menyuarakan kata Allah sambil membuang  nafas dan menyuarakan Allah sambil menghirup nafas        Ada Dzikir yang disajikan dengan cara menyuarakan kalimat Laa Ilaaha IllaLlah  sambil menggerakkan kepala dengan posisi duduk bersila.        Ada Dzikir yang disajikan dengan cara sambil berdiri, duduk dan berbaring        Ada Dzikir yang disajikan dengan cara berputar seperti menari        b. Fenomena Hypnosis pada orang yang berdzikir        Dzikir bercirikan pengulangan . Baik pengulangan kata, kalimat dan juga  gerak. Pada saat pengulangan dilakukan maka tercipta kata-kata ber-rima, gerak  berirama. Semakin sering kata dan gerak diulang, maka kata dan gerak semakin  ritmis dan membuat sang pendzikir semakin fokus, nafas semakin teratur, tubuh  semakin peka dan perasaan tenang semakin tercapai. Keadaan ini dalam hypnosis  dinamakan TRANCE.        Kerapkali di majlis dzikir terlihat saat para pendzikir terlibat masuk ke  dalam dzikirnya, ada yang tubuhnya perlahan berdiri dari duduk kemudian  tubuhnya bergoyang (dalam diri si subyek ia merasa sedang duduk), tangan  menjadi kataleptik perlahan-lahan mengangkat kaku, bahkan ada pula yang  mencapai kesadaran tingkat tinggi.        Dzikir dapat dipandang sebagai INDUKSI membawa para pendzikir ke keadaan  tenang, keadaan alpha bahkan tetha. Dzikir dapat pula dipandang sebagai INDUKSI  sekaligus SUGESTI karena pada saat alpha dan tetha tersebut ada  pembelajaran-pembelajaran yang ditanamkan berupa DO'A . Do'a bentuknya adalah  Affirmasi. Affirmasi akan menempel baik bila dinyatakan berulang-ulang, dalam  keadaan yang fokus dan pada alpha/tetha state.        Dalam sejumlah riwayat, Sebelum laskar Aceh , laskar Banten, laskar Demak  berperang mereka berdzikir terlebih dahulu dan setelah dzikir merasuk ke ruh  dan seluruh tubuh, mereka mendapatkan penanaman pembelajaran sikap maju terus  pantang mundur. Berani Hidup tak takut mati, hingga penjajah mampu diusir dari  nusantara.        c. Pemanfaatan Dzikir untuk perbaikan diri        Kaum Muslim yang telah terbiasa melakukan dzikir dapat mengambil banyak  manfaat dari Dzikir. Pertama kali yang perlu dilakukan adalah membuat tombol  pemicu dzikir. Caranya dapat dilakukan saat ia berdzikir dan mendapatkan  keadaan yang paling tentram buatlah pemicu. Pemicu bisa dalam bentuk gerakkan  misalnya menjentik jari. Pemicu bisa dalam bentuk visual misalnya membayangkan  tulisan Allah. Pemicu bisa juga dalam bentuk pendengaran misalnya mendengar  lapadz Allah.        Pada saat Anda resah, gelisah, kesal, gundah, marah tekan tombol pemicu ke  keadaan Dzikir Anda. Bila Anda telah terlatih, saat kapanpun Anda picu, secara  otomatis keadaan tentram , tenang akan tampil dalam diri Anda.        Seorang hypnotherapis yang mengetahui kliennya sebagai Ahli Dzikr lebih mudah  membantu kliennya menemukan solusi. Sang terapis cukup memanfaatkan keadaan  tentram yang diperoleh kliennya dalam berdzikir sebagai INDUKSI. Setelah klien  memberi tanda bahwa ia telah masuk ke keadaan tentram dalam dzikir. Terapis  dapat melanjutkannya dengan memberikan SUGESTI atau PEMBELAJARAN kepada  kliennya. Dari pengalaman saya, cara ini justru lebih cepat masuk ke Trance  yang dalam bila dibandingkan dengan penggunaan Induksi dengan cara biasa. 

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda