Kisah Kisah Penyembuhan Dengan Memaafkan (Part 1)
Kisah Kang Nuwas dan Gadis yang Ditaksirnya
Kang Nuwas , Sarjana Komunikasi , 32th , kerap merasa dihantui oleh rasa kurang percaya diri (PD) . Ia sudah mencoba beragam jurus untuk PD namun tak kunjung jua mendapatkan hasil yang konsisten dan berefek menetap.
Di sebuah majlis dzikir, ia mendatangi terapis dan mengungkapkan permasalahannya. Terapis memintanya dalam posisi tidur dengan wajah menghadap ke atas, menutup mata dan dirinya focus pada dzikir khofiy serta memberi tanda bila ia telah merasa sangat nyaman sangat tenang.
Kang Nuwas memberikan tanda dengan menjentikkan telunjuk tangan kanan, terapis memintanya masuk ke keadaan yang lebih tenang, dan memberikan kesempatan kepada kesadarannya untuk menemukan di masa lalu penyebab masalahnya. Tiba-tiba tubuhnya menggigil dan bergetar hebat .
Kang Nuwas mengatakan bahwa saat ini adalah saat ketika ia bersekolah di SD dan sedang dicaci maki oleh seorang gadis yang menyatakan ia miskin dan tak layak baginya untuk menjadi temannya. Saat emosinya menghebat dan gigilan tubuhnya tak berhenti, terapis memintanya kembali ke keadaan saat ia diliputi aura dzikir khofiy, dan Kang Nuwas pun tenang kembali .
Terapis mengajak Kang Nuwas yang santri untuk mengingat kembali cerita-cerita sang Nabi yang pemaaf. Kang Nuwas menceritakan beberapa cerita tentang Nabi Muhammad yang pemaaf , diperlakukan zalim oleh kaum tertentu dan tetap memaafkan karena mereka melakukan hal seperti itu tanpa pengetahuan.
Kang Nuwas dibimbing untuk memodel kepada sang Nabi untuk mengajarkan kang Nuwas yang masih SD untuk menemui sang gadis , menyapanya dan memaafkannya. Rupanya perlu waktu lama hingga kang Nuwas memaafkan sang gadis. Emosi-emosi negative dengan si gadis membuat tubuhnya tersentak dan menggigil. Ulangkali Kang Nuwas harus masuk ke ruangan penuh aura dzikir , memodel kembali kepada sang Nabi yang pemaaf . Perlahan-lahan Kang Nuwas mampu mengajarkan Kang Nuwas kecil memaafkan dan akrab dengan si Gadis.
Lalu Kang Nuwas dibimbing untuk perlahan-lahan merasakan drinya yang tanpa beban penghinaan dan dendam berjalan saat usia SD, kemudian perlahan-lahan menapaki waktu hingga saat ini. Kang Nuwas diminta untuk masuk ke dalam berbagai kalangan yang pernah dimasukinya-pasar-kumpulan pemuda-partai-kampus-dan ia tetap merasakan ketenangan-nyaman, dan ia diminta masuk dengan perasaaan tersebut ke keadaan saat ini dengan berbagai aktifitasnya, juga masuk ke keadaan di masa yang akan datang yang telah dirancangnya. Saat ini Kang Nuwas sering menjadi penceramah dan diundang sebagai pengkaji kitab Tauhid dan Fiqih di berbagai tempat.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda