Forgiveness therapy dan EFT kok nggak manjur sih? Harus pake apa nih kang?
Pertanyaan ini diajukan oleh seorang sahabat praktisi Hypnotherapy yang meneluh bila berbicara serasa kurang lepas dan ada yang mengganjal dan menahan. Hasil hypnoanalisa yang dilakukannya menyatakan bahwa ada peritiwa yang mengganjal dan memicu keadaannya.
Sambil ngobrol saya bilang “ Coba panggil kembali ke dalam kesadaran peristiwanya, mari kita amati apa yang terjadi pada dirimu”. Tak lama kemudian wajah sang kawan yang berkulit kuning itu memerah dan menghitam, bibir terkatup, gigi gemeletuk dan leher ada tanda-tanda ketegangan. Nafas tertahan dan kemudian “Wuh... sialan tuh orang, padahal aku sudah lakukan Forgiveness Therapy dan EFT nih “katanya “ Ehhh masih muncul dan memicu emosi juga” uijarnya lagi.
“Hai bung, forgiveness therapy yang engkau lakukan itu gimana sih caranya? “ . Ia menjelaskan teknik-teknik Forgiveness therapy yang dimanfaatkan dalam konteks Hypnotherapy. Saya lalu ketawa , “Pantas saja teknik itu tidak mangkus! Lha wong kemarahanmu masih ada, dendammu masih besar dan rasa sakitmu masih nyesek di dada”. Dia bengong dan menoleh melihat wajah saya. “Emang ada teknik yang lebih manjur kang? “ katanya.
“Aku sih nggak tahu ini manjur atau efektif untukmu. Namun kuduga saat engkau mengalami peristiwa-peristiwa yang kau persepsikan UNFAIR , engkau tidak pernah menyampaikan hal yang tidak kausukai dengan cara langsung, baik assertif ataupun agressif”. Jawab saya. “Loh kok akang tahu sih?” . “ Itu sih gampang, dada kamu aja tegang gitu kok, suara kamu tercekik, itu ada hambatan di area menyatakan kehendakmu. Benar nggak selama ini kamu lebih banyak menahan marah dan dendam dengan alasan tertentu?” . Dia senyum dan ketawa “ emang iya kang!”
“Kawan, memaafkan itu tiada MUDAH, meskipun Engkau bukan Muslim aku kasih tahu di dalam ajaran Islam ada 3 tahapan saat kita merasakan pengalaman Unfair. Pertama . membalasnya dengan yang setimpal; Kedua , Memberi Maaf ; Ketiga , Mengasihi orang yang mendzalimi “. Dia menyahut, “Wahh boro-boro dah mengasihi, memaafkan aja susah buat saya!” .
Saya ketawa lalu bicara “Emang, makanya Forgiveness Therapy dan EFT bisa jadi kurang cocok buatmu!” . Dia menepuk pundak saya dan berbisik “Udah deh kang kasih tahu aja tekniknya, saya akan praktekkan nih sekarang juga!”
“Nama teknik ini adalah BALAS DENGAN YANG SETIMPAL!” . Caranya, lakukan trance in sekarangngng !” Sahabat saya menyadari masuk dan keluarnya nafas kemudian menandai bahwa ia sudah masuk ke keadaan trance. “Lalu masuk kembali kepada peristiwa yang kau persepsikan unfair tadi. Masuk dan associativelah. Lihat, dengar, kecap, hirup, dan rasakan kembali semua rangsangan indrawi saat itu”. Saya amati tubuhnya bergetar, wajahnya memerah lalu menghitam, nafasnya tertahan dan giginya gemeletuk.
“Baik, sadari perasaanmu, kenali di area tubuh mana saja adanya, lalu dalam imajinasimu ungkapkan apa yang engkau ingin sampaikan kepada orang tersebut. Salurkan kemarahanmu. Silakan lakukan apapun yang menurut engkau SETIMPAL dalam imajinasimu!” . Saya amati , dalam mata ditutup ia melakukan gerakan menghantam, memukul, menggampar, mengernyitkan wajah, menyumpah-nyumpah sekalipun terdengar lirih dan mendenguskan nafas berkali-kali. “Lakukan terus menerus, hingga engkau rasakan perasaan yang menyesaki dadamu dan tubuhmu keluar, mengalir dan menghilang..!” . Saya lihat gerakannya sudah mulai terkendali, nafasnya mulai teratur dan lebih rileks.
“Sambil matamu terpejam, mohon jawab pertanyaan saya. Apakah perasaanmu sekarang menjadi lega? . Sambil tersenyum , ia menjawab “Ya!”. “Baik, mari kita cek apakah teknik ini sudah efektif, Ingat kembali peristiwa itu dan rasakan kembali, bagaimana perasaanmu?” . Jawabnya “ada perasaan tidak nyaman, hanya sangat kecil tidak separah tadi” sambil tersenyum. “Kalu begitu lakukan kembali BALASAN YANG SETIMPAL. Dan lakukan terus hingga perasaanmu saat mengingat peristiwa itu menjadi netral. Saat perasaanmu sudah netral, tandai dengan membuka kelopak mata” kata saya. Setelah menunggu sekitar 3 menit, ia membuka kelopak mata.
“Nah sekarang saatnya kau gunakan teknik forgiveness therapy. Sama seperti tadi lakukan hingga ada rasa damai dan nyaman pada dirimu. Lakukan terus menerus. Saat rasa damai ada pada dirimu, tandai kembali dengan membuka kelopak mata”. Beberapa menit kemudian ia membuka kelopak mata.
“Nah sekarang saatnya kita tuntaskan dengan menggunakan teknik IHSAN terapy” . Ia menoleh ke saya dan bertanya, “Apaan tuh Kang? . Saya bilang “udah lakukan saja apa yang saya katakan. Saat ini panggil kembali ke dalam kesadaran orang yang menurutmu telah menzalimimu, kemudian saat wajahnya ada di hadapanmu, do’akan menurut cara berdo’a imanmu. Misalnya ‘Ya Tuhan kasihinilah si X , berikan kemurahanmu kepadanya, berikanlah kebaikan kepadanya’. Lakukan dengan sepenuh hati hingga hatimu hanya diliputi kedamaian. Seperti latihan-latihan sebelumnya, lakukan berulang-ulang, dan silakan buka mata bila engkau telah mendapatkan apa yang engkau inginkan”.
Beberapa menit kemudian, sang kawan membuka mata dan berkata lirih “ It’s work kang! Thanks!”
Apakah hal yang dilakukan di atas Hypnotherapy? Entahlah, struktur healingnya bisa jadi Hypnotherapy. Konsep yang digunakannya bisa apa saja, selama memanfaatkan kekuatan pemikiran dan bank ingatan.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda